Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner atau lebih dikenal sebagai angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penggunaan angket merupakan hal pokok pada penelitian survei untuk pengumpulan data.
Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa:
1) Pertanyaan tentang fakta
Fakta yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti umur, pendidikan, agama. Informasi yang diketahui oleh responden juga dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.
Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan:
1) Jangan gunakan perkataan sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu
4) Jangan gunakan kata yang samar-samar
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden
Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Jika dikaitkan dengan leluasa tidaknya responden memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, pertanyaan dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lainnya.
2) Pertanyaan terbuka
Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban.
3) Kombinasi tertutup dan terbuka
Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4) Pertanyaan semi terbuka
Jawabannya sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Pertanyaan yang dibuat harus mempunyai hubungan yang relevan dengan permasalahan pokok dan harus dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pertanyaan seyogyanya harus dapat dijawab oleh responden dalam waktu singkat. Dalam menyusun pertanyaan setidaknya ada dua hal yang perlu dipikirkan, yaitu isi dari setiap item pertanyaan dan hubungan antara item dengan item dalam keseluruhan kuesioner.
Keuntungan menggunakan teknik angket antara lain:
1) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Adapun kerugiannya antara lain:
1) Jika angket dikirimkan melalui pos maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3) Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Sumber :
http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/teknik-pengumpulan-data-menggunakan-kuesioner/
Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa:
1) Pertanyaan tentang fakta
Fakta yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti umur, pendidikan, agama. Informasi yang diketahui oleh responden juga dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.
Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan:
1) Jangan gunakan perkataan sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu
4) Jangan gunakan kata yang samar-samar
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden
Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Jika dikaitkan dengan leluasa tidaknya responden memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, pertanyaan dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lainnya.
2) Pertanyaan terbuka
Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban.
3) Kombinasi tertutup dan terbuka
Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4) Pertanyaan semi terbuka
Jawabannya sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Pertanyaan yang dibuat harus mempunyai hubungan yang relevan dengan permasalahan pokok dan harus dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pertanyaan seyogyanya harus dapat dijawab oleh responden dalam waktu singkat. Dalam menyusun pertanyaan setidaknya ada dua hal yang perlu dipikirkan, yaitu isi dari setiap item pertanyaan dan hubungan antara item dengan item dalam keseluruhan kuesioner.
Keuntungan menggunakan teknik angket antara lain:
1) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Adapun kerugiannya antara lain:
1) Jika angket dikirimkan melalui pos maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3) Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Sumber :
http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/teknik-pengumpulan-data-menggunakan-kuesioner/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar