Selasa, 29 November 2011

Baik dan Buruk Pengaruh Iklan di Televisi

Televisi merupakan media elektronik yang sangat sering kita jumpai dimana-mana, bahkan entah apa jadinya jika dunia ini tanpa televisi. dan ditelevisi inilah juga sebagai sarana beberapa perusahaan untuk mempromosikan barang atau jasa yang mereka jual atau sewa untuk para penontonnya.
disinilah terjadi penyimpangan bagi pembuat iklan, entah apa yang mereka lakukan sepertinya mereka menghalalkan segala cara untuk memperiklankan benda atau jasa di televisi. padahal bisa berdampak negatif pada publik yang menontonnya. memang banyak iklan-iklan yang berisikan isi-isi positif seperti 'STOP MEROKOK' iklan keluarga berencana dan lain-lainnya untuk mengingatkan dan memberitau semua penonton pentingnya iklan tersebut.
tapi ada juga iklan-iklan yang kurang baik untuk dipublikasikan walaupun itu untuk kepentingan produk barang atau jasa yang mereka jual. yaa kalian bisa tau lah iklan apa yang memberikan dampak negatif. bahkan iklan untuk sebuah kartu seluler saja menjadi bisa sangat menjadi buruk dengan iklan yang mereka berikan.
bagi saya untuk para pembuat iklan, buatlah sekreatif mungkin karena karya senin itu tak ada batas nya. namun jangan lupakan norma-norma yang berlaku disekitarnya.

Fotocopy Yang Ramah Lingkungan

Fotocopy adalah suatu kegiatan untuk mencetak lembaran kertas menjadi lebih dari satu atau tiruan dari aslinya. sekarang fotocopy adalah mesin yang sangat bermanfaat di zaman sekarang. siapa yang tak pernah menggunakan alat yang berfungsi seperti ini. hampir seluruh orang di indonesia atau bahkan di seluruh dunia sudah merasakan manfaat dari mesin fotocopy ini.
Tapi taukah anda betapa pentingnya mesin fotocopy beserta kertas untuk memelihara keramahan lingkungan kita. Pada mesin fotocopy terdapat pula bagian-bagian yang bila tidak menggunakannya dengan baik ataupun perlakuanyang salah akan dapat menimbulkan efek negative pada lingkungan dan kehidupan manusia,antara lain 'Gas Ozon' yang keluar pada mesin fotocopy saat mesin bekerja dan 'Toner' bubuk pada mesin fotocopy. Ozon yang keluar dari mesin fotocopy bersifat beracun serta memilikibau yang tajam yang dapat menibulkan banyak masalah terhadap kesehatan manusia. sebenarnya saya juga kurang mengerti dampak kesehatan gas ozon dan toner pada mesin fotocopy. tapi setelah saya search di internet memang berbahaya kalian bisa lihat di blog http://www.anakunhas.com/2011/11/hal-hal-yang-berbahaya-pada-mesin-fotocopy.html dijelaskan beberapa dampak yang terjadi akibat mesin fotocopy tersebut.
jadi bagi kalian yang menggunakan mesin fotocopy gunakanlah dengan sebaik-baiknya dan rawatlah mesin tersebut sebagaimana kita merawat dirikita sendiri agar tidak merugikan kita dan orang-orang sekitar kita ! :)

Budayakan Membaca !

Zaman sudah makin berkembang pada saat sekarang ini setiap orang umumnya bisa membaca dan diajarkan membaca sejak dini oleh orangtua dan guru mereka, tujuan kita diajarkan membaca agar kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita yang sebelumnya tidak kita ketahui. Membaca tidaklah hanya dari buku, koran atau majalah saja saat ini sudah ada teknologi yang bias digunakan seseorang buat menambah wawasannya dalam membaca artikel-artikel yang terdapat di situs internet. Namun, membaca sangatlah jarang dilakukan dan diminati oleh masyarakat saat ini termasuk mahasiswi dan anak sekolah karena mereka lebih asyik menonton televisi dan menggunakan internet hanya untuk bermain dijejaring social dan salah satu factor lain kadang anak-anak saat ini banyak yang tidak bersekolah karena factor biaya atau ingin membantu orangtua mereka bekerja menyebabkan mereka tidak bisa membaca.
Banyak cara untuk membudayakan membaca saat ini, kenapa sekarang membaca jarang diminati karena membaca buku membuat mereka cepat bosan. Oleh karena itu, kebosanan tersebut bisa kita hindari dengan cara membuat buku-buku bagi anak-anak seperti ada variasinya agar mereka tidak cepat bosan dan juga bagi mahasiswa tempat membaca saat ini sudahlah banyak disediakan seperti café-café dan perpustakaan mini yang tidak kalah seperti toko-toko buku yang ada agar kita bisa kumpul bersama teman sambil membaca dan tidak cepat bosan dan minat untuk membaca juga lebih tinggi lagi.
Dengan cara seperti itu mungkin bisa menjadikan membaca salah satu hobi bagi mereka dan bisa membagi ilmu yang mereka ketahui kepada teman-teman atau orang lain yang tidak mengerti apa-apa dan juga mengajarkan anak-anak yang kurang mampu karena factor biaya untuk bersekolah agar tidak menjadikan penghalang dalam mereka belajar membaca atau buta huruf.
sumber: 

Ketika Berwirausaha Harus Menjadi Pilihanku

wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
sebenarnya wirausaha bagi saya sudah saya kenal sejak saya kecil, karena pengaruh dari keluarga yang berwirausaha. karena keluarga saya alsi 100% keturunan padang jadi bagi saya wirausaha sudah tidak asing lagi. Padang bukan maksudnya Pandai Berdagang. tapi memang sudag keturunan dari kami ini yang suka atau hobi berdagang. karena berdagang juga salah satu yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Wirausaha sudah saya pelajari dari kecil, bahkan sebelum saya lahir keluarga saya sudah memulai wirausaha ini. keluarga saya berdagang sembako (sembilan bahan pokok). jadi untuk jadi wirausahawan saya sudah siap dengan guru itu adalah orang tua saya sendiri. jika memang sudah membludaknya para pengangguran dan kurangnya lapangan pekerjaan saya sudah siap untuk melanjutkan usaha orang tua saya ini.

Minggu, 20 November 2011

Euforia Seagames 2011 INDONESIA


SEAGAMES ( Southeast Asian Games ) 2011 diselenggarakan di Indonesia di dua kota berbeda yaitu ( Palembang-Jakarta ). Semua atlet dari seluruh asia tenggara datang kesini untuk meraih medali emas untuk negara masing-masing. Begitu pula Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara harus menjadi juara umum di seagames ini. Para suporter pun turut memberikan dukungan kepada para atlet Indonesia agar memberikan semangat yang lebih saat bertanding.

Saya dan teman-teman pun mendukung TimNas Garuda Muda Indonesia di SUGBK ( Stadion Utama Gelora Bung Karno ) saat TimNas melawan Malaysia di penyisiha Group dan Semifinal melawan Vietnam. Karena sepak bola adalah olahraga yang paling banyak diminati di Indonesia. Apalagi kita di Piala AFF tumbang oleh malaysia. ada hasrat dendam untuk kita sebagai suporter untuk membalas kekalahan tersebut. dan di seagames ini lah pembalasan itu akan terjadi.

Besok hari senin tanggal 21 November 2011 adalah partai final sepakbola yang mempertemukan kembali Indonesia vs Malaysia. semoga kita bisa dapat mengalahkan malaysia dan menjadi juara umum semenjak 1991. sudah 20 tahun kita tidak juara dan inilah saatnya. selamat bermain saudara-saudaraku. berjuanglah hingga akhir jangan patah semangat. Indonesia Pasti Bisa !!





Selasa, 15 November 2011

Mengkontrol Keuangan pribadi dengan pemrioritasan kebutuhan

Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang atau karena bingung bagaimana mengatur uang yang penghasilannya pas-pasan sedangkan kebutuhan selalu melebihi pemasukan.
Namun muara dari itu semua kata kuncinya adalah bagaimana mengatur keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena masalah mengatur keuangan tidak memandang Anda orang miskin, menengah atau kaya. Karena siapa pun bisa mengatur keuangan keluarganya, maka bisa dikatakan 50% mereka sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.
Untuk itu pada tulisan kali ini kami akan membagi salah satu kiat yang diambil dari salah satu endorser MyFamily Accounting yaitu bapak Ahmad Gozali. Adapun beliau memberikan sebuah kiat dan tips rahasia bagaimana agar sebuah keluarga sukses dalam mengatur keuangan keluarganya. Adapun rahasia sukses tersebut adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini secara urut dan disiplin, yaitu:
Setiap kali menerima gaji maka langkah awal yang terpenting yang harus Anda lakukan pertama kali adalah dengan membayar cicilan hutang terlebih dahulu. Mengapa? Karena hutang adalah kewajiban terpenting yang wajib Anda penuhi kepada pihak lain apakah dari bank dan institusi finansial lainnya. Karena kedisiplinan Anda dalam membayar cicilan merupakan cerminan rapor dan nama baik Anda di mata mereka. Sekali saja Anda telat/mangkir membayar maka nama Anda akan masuk dalamblakck list yang patut diwaspadai nantinya. Sehingga menjaga nama baik sebagai seorang debitor sangat penting di sini, karena akan bermanfaat nantinya di masa yang akan datang. Selain itu pula dengan memprioritaskan membayar cicilan ini, berarti kita sudah menghargai para kreditor kita yang sudah berbaik hati meminjamkan uang kepada kita.
Setelah membayar cicilan hutang, selanjutnya yang Anda lakukan adalah berzakat atau memberikan sumbangan keagamaan. Loh kok begitu? Ya inilah salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia rezeki kepada kita semua, sehingga kita bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dengan lancar tanpa kekurangan. Dengan mengalokasikan dana khusus untuk berzakat ini maka sudah barang tentu Allah SWT akan semakin menambah karunia dan rezeki yang berlimpah kepada kita. Apakah kita mau semakin disayang oleh Sang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki kita? Maka berzakatlah
Setelah berzakat apa lagi ya? Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah menyisihkan minimal 10% penghasilan Anda untuk ditabung/investasi. Wow, kenapa kok menabungnya di depan ya? Bukannya kalau menabung itu di akhir alias kalau ada sisa ? He..he..he.. itulah salah satu kebiasaan buruk kita dengan menunggu kalau ada sisa uang di akhir bulan, padahal kenyataannya hampir selalu tidak ada yang tersisa bukan? Yang berarti kita tidak pernah akan bisa menabung. Nah, sekarang trend dan kebiasaan bagusnya adalah menabung di depan, dengan memotong langsung dari setiap kali menerima gaji/penghasilan. Untuk penjelasan selengkapnya tentang apa dan bagaimana disiplin dalam menabung ini sudah kami jelaskan di tulisan sebelumnya yang berjudul “Kiat Menabung Bagi Penghasilan Pas-Pasan“.
Nah langkah yang terakhir ini baru yang pasti kita sukai bersama yaitu silahkan habiskan uang gaji/penghasilan yang tersisa Silahkan kita habiskan untuk memenuhi berbagai keperluan rutin keluarga seperti belanja isi dapur, makan, lauk-pauk, asuransi, sekolah anak, rekreasi, beli baju dan lain lagi sepuasnya Enak bukan? Ya tentu saja ini boleh Anda lakukan karena kita sebelumnya sudah memenuhi segala pos-pos penting yang bisa mengakibatkan kacau balaunya kondisi keuangan keluarga seperti senang mengulur waktu membayar cicilan hutang, lupa berzakat dan tidak sempat menabung karena sudah kehabisan duluan dan mengharap uang sisa. Dan dengan mengikuti langkah dari 1-4 di atas tentu kita semua bakal meraih kesuksesan dalam mengatur keuangan keluarga tanpa pusing dan stres.
Semoga rahasia sukses mengatur keuangan keluarga di atas dapat bermanfaat bagi kita semua, yang tentu saja kalau mau meraihnya harus dengan cara dipraktekkan/diterapkan langsung apalagi dengan dibantu menggunakan toolsyang populer saat ini yaitu software MyFamily Accounting akan semakin mempermudah dalam pelaksanaannya. Sehingga nanti baru kita bisa masuk ke langkah berikutnya yaitu mulai belajar berinvestasi. Selamat mencoba!
 
SUMBER : 

READING/STUDI LITERATURE/KAJIAN PUSTAKA

Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online. Pengumpulan data melalui bahan pustaka menjadi bagian yang penting dalam penelitian ketika peneliti memutuskan untuk melakukan kajian pustaka dalam menjawab rumusan masalahnya. Pendekatan studi pustaka sangat umum dilakukan dalam penelitian karena peneliti tak perlu mencari data dengan terjun langsung ke lapangan tapi cukup mengumpulkan dan menganalisis data yang tersedia dalam pustaka. Selain itu, pengumpulan data melalui studi pustaka merupakan wujud bahwa telah banyak laporan penelitian yang dituliskan dalam bentuk buku, jurnal, publikasi dan lain-lain. Sehingga hasil laporan penelitian itu akan menjadi data lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut pula. Hal itu terjadi karena sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Dengan demikian, studi pustaka sangat tergantung pada penulisan hasil laporan atau fenomena yang ada dalam masyarakat diungkapkan melalui teks tertulis. Semakin banyak laporan penelitian maupun ‘printed phenomenons’ maka semakin kaya pula data yang tersedia dalam studi pustaka. Dengan begitu, penelitian akan mudah dilakukan dalam rentang waktu yang singkat karena data yang diperlukan mudah didapat peneliti. Hal penting dalam teknik ini adalah peneliti harus mencantumkan sumber yang ia dapat dalam bentuk sistem referensi yang terstandardisasi. Sehingga, darimana data itu diperoleh akan jelas dan mudah untuk croscheck ulang.

LOOKING/OBSERVASI

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti. Setidaknya, berdasarkan keterlibatan peneliti dalam interaksi dengan objek penelitiannya, terdapat dua jenis observasi (Hariwijaya 2007: 74). Pertama, observasi partisipan, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan cara terlibat langsung dalam interaksi dengan objek penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Misalnya peneliti ingin meneliti pola interaksi pekerja bangunan terjun langsung di lapangan menyamar sebagai pekerja bangunan. Kedua, observasi nonpartisipan, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan cara tidak melibatkan dirinya dalam interaksi dengan objek penelitian. Sehingga, peneliti tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti. Selain dua jenis observasi tersebut, dikenal pula observasi partisipan-membership, artinya peneliti adalah anggota dari kelompok yang diteliti. Contoh yang dapat dikaji misalnya seorang wartawan meneliti pola interaksi dalam proses manajemen media di tempatnya bekerja. Beberapa teknik yang biasa dilakukan dalam observasi, antara lain: -membuat catatan anekdot¸ catatan informal yang diguakan pada waktu mengadakan observasi, yang berisi tentang suatu gejala atau peristiwa. Misal: tingkah laku manusia, -membuat daftar cek, daftar yang berisi catatan setiap factor secara sistematis. Daftar cek ini dipersiapkan sebelum observasi dan dibuat sesuai dengan tujuan khusus dalam observasi, -membuat skala penilaian, skala yang digunakan untuk menetapkan penilaian secara bertingkat dan untuk mengamati kondisi data secara kualitatif. Misal: meniliti siswa dalam proses belajar mengajar, dan -memcatat dengan menggunakan alat, pencatatan yang dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan alat, misal: kamera, redorder, dan lain-lain. Sedangkan manfaat dari observasi itu adalah peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh, memperoleh pengalaman langsung, dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain, dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara, dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden, dan juga dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti (Nasution, 1988).

Pengumpulan Data dengan Wawancara

Pengertian :
Menurut Esterberg (2002) : Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

Macam-macam Wawancara

  1. Wawancara Terstruktur
  2. Bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
  3. Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawaban.
  4. Wawancara Semi Terstruktur
  5. Dilaksanakan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
  6. Bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
  7. Wawancara tak berstruktur
  8. Dilakukan secara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis.
  9. Pedoman yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan.
  10. Peneliti belum mengetahui secara pasti apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan

Langkah-langkah Wawancara
  1. Menurut Lincoln & Guba, ada 7 langkah :
  2. Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan.
  3. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
  4. Mengawali atau membuka wawancara.
  5. Melangsungkan alur wawancara.
  6. Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
  7. Menuliskan hasil wawancara.
  8. Identifikasi tindak lanjut hasil wawancara.

Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman.
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan.
  • Pertanyaan tentang pengetahuan.
  • Pertanyaan yang berkenaan dengan indera.

Hal-hal yang Berkenaan dengan Wawancara
  • Alat-alat wawancara :
  • Buku Catatan
  • Tape Recorder
  • Camera
  • Mencatat Hasil Wawancara
  • Hasil wawancara harus dicatat.
  • Untuk wawancara yang dilakukan secara. terbuka & tidak berstruktur, peneliti perlu rangkuman yang lebih sistematis.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA dengan ANGKET


Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner atau lebih dikenal sebagai angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penggunaan angket merupakan hal pokok pada penelitian survei untuk pengumpulan data.
Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa:
1) Pertanyaan tentang fakta
Fakta yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti umur, pendidikan, agama. Informasi yang diketahui oleh responden juga dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.
Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan:
1) Jangan gunakan perkataan sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu
4) Jangan gunakan kata yang samar-samar
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden
Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Jika dikaitkan dengan leluasa tidaknya responden memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, pertanyaan dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lainnya.
2) Pertanyaan terbuka
Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban.
3) Kombinasi tertutup dan terbuka
Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4) Pertanyaan semi terbuka
Jawabannya sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Pertanyaan yang dibuat harus mempunyai hubungan yang relevan dengan permasalahan pokok dan harus dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pertanyaan seyogyanya harus dapat dijawab oleh responden dalam waktu singkat. Dalam menyusun pertanyaan setidaknya ada dua hal yang perlu dipikirkan, yaitu isi dari setiap item pertanyaan dan hubungan antara item dengan item dalam keseluruhan kuesioner.
Keuntungan menggunakan teknik angket antara lain:
1) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Adapun kerugiannya antara lain:
1) Jika angket dikirimkan melalui pos maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3) Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Sumber :
http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/teknik-pengumpulan-data-menggunakan-kuesioner/

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Pada pembahasan teknik pengumpulan data kali ini akan lebih mengarah pada teknik pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. (Amirin 2000).
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, yang mirip dengan pekerjaan detektif (Miles, 1992). Dari sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan (Moleong, 2007:157).
II. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, seperti yang dikemukakan Sevilla, dkk (1993) bahwa dalam pengumpulan data penelitian dalam pendidikan dapat meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Pengamatan;
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
1. Pertanyaan;
Teknik pertanyaan lebih cocok digunakan dalam pendekatan survei. Pertanyaan yang efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat, karenanya Fox (dalam Sevilla, 1993) memberikan kreteria karakteristik pertanyaan yang efektif sebagai berikut; (a) bahasanya jelas, (b) ada ketegasan isi dan periode waktu, (c) bertujuan tunggal, (d) bebas dari asumsi, (e) bebas dari saran, dan (f) kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa.
1. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
(4) Studi dokumenter (documentary study)
Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Jumat, 11 November 2011

U S U L

1. Pengertian Usul
Usul atau proposal adalah suatu sran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

2. Sifat dan Jenis Usul
Macam-macam bidang yang dewasa ini bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat usul yang bersifat bisnis adalah : penelitian, pengembangan, perencanaan dan pemasaran.
3. Usul Non-formal
Usul-usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, tau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Terlepas dari bentuk mana yang akan dipergunakan, sebuah usul non-formal, selalu harus mengandung hal-hal berikut :
  1. Masalah
  2. Saran Pemecahan
  3. Pemohonan
4. Usul Formal
Usul formal pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang-kurangya ada tiga bagian utama yaitu :
-          Bagian Pelengkap Pendahuluan
  1. Surat Pengantar atau Memorandum Pengantar
  2. Sampul dan Halaman Judul
  3. Ikhtisar atau abstrak
  4. Daftar Isi
  5. Penegasan Permohonan
-          Isi Usul
  1. Pembatasan Usul
  2. Latar Belakang
  3. Luas-Lingkup
  4. Metodolgi
  5. Fasilitas
  6. Personalia
  7. Keuntungan dan Kerugian
  8. Lama Waktu
  9. Biaya
  10. Laporan
-          Bagian Pelengkap Penutup

L A P O R A N

1. PENGERTIAN LAPORAN

Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.

2. DASAR-DASAR LAPORAN
  1. Pemberi Laporan
  2. Penerima Laporan
  3. Tujuan Laporan
3. SIFAT-SIFAT LAPORAN
-          Laporan itu harus mengandung imaginasi
-          Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit
-          Laporan juga harus disajikan secara menarik

4. MACAM-MACAM LAPORAN
  1. Laporan berbentuk Formulir Isian
  2. Laporan berbentuk Surat
  3. Laporan berbentuk Memorandum
  4. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
  5. Laporan Berkala
  6. Laporan Laboratoris
  7. Laporan Formal dan Semi-formal
5. STRUKTUR LAPORAN FORMAL
  1. Halaman Judul
  2. Surat Penyerahan
  3. Daftar Isi
 IKHTISAR DAN ABSTRAK

A. Abstrak : suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu.

B. Ikhtisar : sekurang-kurangnya ikhtisar dalam hubungan dengan laporan, merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.
  1. Pendahuluan
  2. Isi Laporan
  3. Kesimpulan dan Saran
  4. Bagian Pelengkap
6. BAHASA SEBUAH LAPORAN
Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Yang dimaksud dengan bahasa yang baik tidak perlu berarti bahawa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan. Tetapi sekurang-kurangnya dari segi sintakstis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain, antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.

7. LAPORAN BUKU
Laporan Buku sebenarnya bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang di wajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Untuk memahami buku tersebut maka semua prosedur yang perlu untuk meringkaskan sebuah karangan diterapkan pula dalam laporan buku.

8. PENUTUP
Pendeknya apa saja yang menjadi pokok sebuah laporan, entah bidang pendidikan, perdagangan, industri, diplomasi, teknik, ilmu pengetahuan, semuanya harus disusun secara logis dan jelas. Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran-saran untuk mengambil tindakan bila perlu.